wb_sunny

Breaking News

Liburan Asik di Bontang dengan Nuansa Laut di KOOALA SEAHOUSE Aja WA 082153592212 | Layanan Kurir Antar Kota di Kaltim Amanah Murah Bersahabat WA 082253702036 | Pesan Kue untuk Pesta dan Acara di Bontang WA 0895-4006-53326 | Subhan Travel Melayani Antar Jemput Keluarga dan Rombongan Antar Kota dalam Provinsi Kaltim WA 0853-4657-0507 | Bisnis Anda Ingin Dikenal Lebih Luas di Kaltim? Iklankan di Sini Sekarang! Hubungi Kita di media@medianetwork.my.id | 081288284898

Ketua DPD Hidayatullah Bontang Ajak Teguhkan Komitmen Dakwah di Tengah Tantangan Zaman

Ketua DPD Hidayatullah Bontang Ajak Teguhkan Komitmen Dakwah di Tengah Tantangan Zaman


KALTIM.NEWS --
Penutupan rangkaian Musyawarah Daerah dan Musyawarah Yayasan Hidayatullah Kota Bontang menjadi ruang refleksi bagi seluruh kader dalam membaca ulang tantangan dakwah kontemporer. Momentum yang berlangsung khidmat selepas salat subuh, Minggu (14/12/2025), itu tidak hanya menandai berakhirnya agenda organisasi, tetapi juga menegaskan arah perjuangan Hidayatullah di tengah dinamika zaman yang kian kompleks. 

Dalam konteks inilah Ketua Dewan Pengurus Daerah Hidayatullah Kota Bontang, Ustadz Syaifuddin Anshari, mengajak seluruh kader untuk meneguhkan kembali komitmen dakwah sebagai fondasi utama menghadapi tekanan zaman yang terus berubah.

Rangkaian acara penutupan diawali dengan pelantikan Pengawas serta jajaran Pengurus Kampus Madya Hidayatullah Bontang. Prosesi ini menjadi simbol peralihan amanah dan keberlanjutan estafet kepemimpinan. 

Dalam sambutannya, Ustadz Syaifuddin menegaskan bahwa tantangan dakwah pada masa kini tidak selalu hadir dalam bentuk tekanan fisik sebagaimana yang dialami generasi awal Islam. 

Menurutnya, ujian zaman modern justru lebih banyak hadir dalam bentuk tekanan halus yang menggerus ketahanan batin, menguji keikhlasan, serta menggoda konsistensi komitmen. Ia mengingatkan bahwa kondisi tersebut menuntut kesiapan mental dan spiritual yang tidak kalah berat dibanding ujian fisik pada masa lalu.

Untuk memperkuat pesan tersebut, Ketua DPD berdarah Bugis Makassar ini mengangkat keteladanan Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu sebagai simbol keteguhan iman. Bilal digambarkan sebagai sosok yang tetap memegang teguh tauhid meski tubuhnya diseret di atas pasir panas dan dadanya ditindih batu besar. 

Dalam kondisi tersebut, Bilal hanya melantunkan satu kalimat, “Ahad… Ahad…”, yang lahir dari keyakinan mendalam kepada Allah SWT. Keteguhan itu, menurut Ustadz Syaifuddin, bukan sekadar kekuatan fisik, melainkan manifestasi dari komitmen batin yang total.

Ia menekankan bahwa yang diuji dari diri Bilal bukan semata kekuatan jasmaninya, melainkan kesanggupan untuk bersandar sepenuhnya kepada Allah dalam situasi paling sulit. 

Dari keteguhan tauhid itulah lahir kekuatan sejati, yakni kekuatan hati yang kokoh dan tidak tergoyahkan oleh tekanan apa pun. Nilai inilah yang dinilai relevan untuk dihidupkan kembali dalam jiwa kader Hidayatullah pada masa kini.

Lebih lanjut, Ketua DPD menegaskan bahwa kisah Bilal tidak dimaksudkan untuk sekadar dikenang sebagai bagian dari sejarah, melainkan untuk dijadikan cermin perjuangan. 

Ia menggambarkan bahwa kader hari ini dihadapkan pada ujian yang berbeda, di mana idealisme sering berhadapan dengan realitas, amanah besar diuji oleh godaan yang tampak kecil, dan kelelahan batin kerap terasa lebih berat daripada kelelahan fisik. Dalam situasi tersebut, keteguhan prinsip menjadi ukuran utama kualitas seorang kader.

“Kader hari ini harus memiliki ‘Ahad… Ahad…’-nya sendiri,” tegas Ustadz Syaifuddin. Pernyataan ini dimaknai dia ajakan untuk memiliki komitmen batin yang jelas dalam menjaga niat, konsistensi dakwah, serta kesetiaan pada prinsip, meski berada dalam tekanan. Ia menegaskan bahwa kebesaran seorang kader tidak ditentukan oleh kemudahan yang ia peroleh, melainkan oleh kemampuannya untuk tetap teguh saat menghadapi ujian.

Pada bagian akhir sambutannya, Ketua DPD menggarisbawahi pentingnya persatuan hati sebagai fondasi kekuatan jamaah. Ia mengutip firman Allah SWT dalam QS. Al-Anfal ayat 63, yang menegaskan bahwa persatuan hati bukan hasil rekayasa manusia, melainkan karunia Allah yang harus dijaga melalui iman, keikhlasan, dan amal jama’i. Persatuan tersebut dipandang sebagai modal utama dalam menjaga keberlangsungan perjuangan dakwah.

Sebagai penutup, Ustadz Syaifuddin menyampaikan harapan terbangunnya sinergi yang kuat, baik secara internal maupun eksternal. Secara khusus, ia menekankan pentingnya sinergitas antara DPD Hidayatullah Kota Bontang dengan seluruh perangkat organisasi, Kampus Madya, Kampus Pratama, serta seluruh unsur jamaah. 

Sinergi tersebut diharapkan mampu menggerakkan program-program keumatan secara terpadu di Kota Bontang, sehingga visi Hidayatullah dapat terus berkontribusi nyata dalam mewujudkan Kota Taman Bontang yang tertib, agamis, mandiri, aman, dan nyaman, serta berperadaban berlandaskan nilai-nilai Islam.

SUTHIAR HAJARING

Tags

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama